ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN RISIKO
BUNUH DIRI
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien risiko bunuh diri. Saudara
dapat mempelajari isi modul ini, mengerjakan latihan-latihan sesuai panduan,
sehingga saudara mampu menangani pasien yang berisiko bunuh diri. Selamat
mempelajari modul ini !
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu:
1. Melakukan pengkajian pasien yang berisiko
bunuh diri
2. Menetapkan diagnosa keperawatan
pasien risiko bunuh diri
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri
4. Melakukan tindakan keperawatan pada
keluarga pasien risiko bunuh
diri
5. Melakukan evaluasi kemampuan pasien dan
keluarga pasien
risiko bunuh diri
6. Mendokumentasikan hasil asuhan
keperawatan pasien risiko bunuh diri
B. Pengkajian
Bunuh diri merupakan
tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri kehidupannya.
Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien
melakukan bunuh diri, kita mengenal tiga
macam perilaku bunuh diri, yaitu:
1.
Isyarat bunuh diri
Isyarat
bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh
diri, misalnya dengan mengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi
jauh!” atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”
Pada
kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan
percobaan bunuh diri. Pasien umumnya
mengungkapkan perasaan
seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak berdaya. Pasien juga
mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga
diri rendah
2.
Ancaman bunuh diri
Ancaman
bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati disertai
dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan
rencana tersebut. Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri,
namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri.
Walaupun dalam kondisi ini pasien belum
pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit
saja dapat dimanfaatkan pasien untuk
melaksanakan rencana bunuh dirinya.
3.
Percobaan bunuh diri
Percobaan
bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri
kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien
aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong
urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.
Berdasarkan
jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji pada
tiap jenisnya.
Setelah
melakukan pengkajian, saudara dapat merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan
tingkat risiko dilakukannya bunuh diri (lihat pembagian tiga macam perilaku
bunuh diri pada halaman sebelumnya).
Jika
ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah keperawatan
yang mungkin muncul adalah: Harga diri
rendah. Bila saudara telah
merumuskan masalah ini, maka tindakan keperawatan yang paling utama dilakukan
adalah meningkatkan harga diri pasien (selengkapnya lihat modul harga diri rendah).
C. Diagnosa Keperawatan
Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh
diri, masalah keperawatan yang mungkin muncul :
|
Bila
saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera
melakukan tindakan keperawatan untuk
melindungi pasien.
.D. Tindakan Keperawatan
Ancaman/percobaan bunuh diri dengan diagnosa keperawatan : Risiko Bunuh Diri
1. Tindakan keperawatan untuk
pasien percobaan bunuh diri
a. Tujuan :
Pasien tetap aman dan
selamat
b. Tindakan
: Melindungi pasien
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau
mencoba bunuh diri, maka saudara dapat melakukan tindakan berikut:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia
dapat dipindahkan ketempat yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya
(misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah
meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien
bahwa saudara akan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
SP 1 Pasien: Percakapan untuk melindungi
pasien dari percobaan bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda
komunikasi dibawah ini
|
2. Tindakan
keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan bunuh diri
a. Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi
anggota keluarga yang
mengancam atau mencoba bunuh diri
b.
Tindakan:
1) Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi
pasien serta jangan pernah meninggalkan pasien sendirian
2) Menganjurkan keluarga untuk membantu
perawat menjauhi barang-barang berbahaya disekitar pasien
3) Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk
tidak sering melamun sendiri
4) Menjelaskan kepada keluarga pentingnya
pasien minum obat secara teratur
SP 2 Keluarga: Percakapan dengan keluarga
untuk melindungi pasien yang
mencoba bunuh diri
|
Isyarat Bunuh Diri dengan diagnosa harga diri rendah
1. Tindakan keperawatan untuk pasien isyarat bunuh
diri
a. Tujuan:
1) Pasien mendapat perlindungan dari
lingkungannya
2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian
masalah yang baik
b.Tindakan
keperawatan
1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi
keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman.
2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan
cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan
perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan
perasaan yang positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
d) Membicarakan tentang keadaan yang
sepatutnya disyukuri oleh pasien
e) Merencanakan aktifitas yang dapat
pasien lakukan
3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan
masalah, dengan cara:
a) Mendiskusikan dengan pasien cara
menyelesaikan masalahnya
b) Mendiskusikan dengan pasien efektifitas
masing-masing cara penyelesaian masalah
c) Mendiskusikan dengan pasien cara
menyelesaikan masalah yang lebih baik
SP 2 Pasien: Percakapan melindungi pasien
dari isyarat bunuh diri
|
SP 3 Pasien: Percakapan
untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
|
SP 4 Pasien: Berikut ini percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam
menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
|
|
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga
dengan pasien isyarat bunuh diri
a. Tujuan : keluarga mampu merawat
pasien dengan risiko bunuh diri.
b. Tindakan keperawatan:
1) Mengajarkan keluarga tentang tanda dan
gejala bunuh diri
a) Menanyakan keluarga tentang tanda dan
gejala bunuh diri yang penah muncul pada pasien.
b) Mendiskusikan tentang tanda dan gejala
yang umumnya muncul pada pasien berisiko
bunuh diri.
2) Mengajarkan keluarga cara melindungi
pasien dari perilaku bunuh diri
a) Mendiskusikan tentang cara yang dapat
dilakukan keluarga bila pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.
b) Menjelaskan tentang cara-cara melindungi
pasien, antara lain:
(1) Memberikan tempat yang aman. Menempatkan
pasien di tempat yang mudah diawasi, jangan biarkan pasien mengunci diri di
kamarnya atau jangan meninggalkan pasien sendirian di rumah
(2) Menjauhkan barang-barang yang bisa
digunakan untuk bunuh diri. Jauhkan pasien dari barang-barang yang bisa
digunakan untuk bunuh diri, seperti: tali, bahan bakar minyak / bensin, api,
pisau atau benda tajam lainnya, zat yang berbahaya seperti obat nyamuk atau
racun serangga.
(3) Selalu mengadakan pengawasan dan
meningkatkan pengawasan apabila tanda dan gejala bunuh diri meningkat. Jangan
pernah melonggarkan pengawasan, walaupun pasien tidak menunjukan tanda dan
gejala untuk bunuh diri.
c)
Menganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut di atas.
3) Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang
dapat dilakukan apabila pasien
melakukan percobaan bunuh diri, antara lain:
a) Mencari bantuan pada tetangga sekitar atau
pemuka masyarakat untuk menghentikan
upaya bunuh diri tersebut
b) Segera membawa pasien ke rumah sakit atau
puskesmas mendapatkan bantuan medis
4) Membantu keluarga mencari rujukan
fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien
a) Memberikan informasi tentang nomor telepon
darurat tenaga kesehatan
b) Menganjurkan keluarga untuk mengantarkan
pasien berobat/kontrol secara teratur untuk mengatasi masalah bunuh
dirinya.
c) Menganjurkan keluarga untuk membantu
pasien minum obat sesuai prinsip lima benar yaitu benar orangnya, benar
obatnya, benar dosisnya, benar cara penggunakannya, benar waktu penggunaannya
SP 2 Keluarga: Percakapan untuk
mengajarkan keluarga tentang cara merawat
anggota
keluarga berisiko bunuh diri. (isyarat
bunuh diri)
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
|
SP 3 Keluarga: Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh
diri/isyarat bunuh diri
|
Latihan 8: Membuat perencanaan pulang bersama
keluarga
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
SP 4 Keluarga : Membuat perencanaan Pulang bersama
keluarga dengan pasien risiko bunuh diri
Peragakan bersama pasangan anda komunikasi dibawah
ini
ORIENTASI
“Assalamualaikum
pak, bu, hari ini B sudah boleh pulang, maka sebaiknya kita membicarakan
jadual B selama dirumah”Berapa lama kita bisa diskusi?, baik mari kita
diskusikan.”
KERJA
“Pak,
bu, ini jadual B selama di rumah sakit, coba perhatikan, dapatkah dilakukan
dirumah?’ tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual
minum obatnya”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut
adalah perilaku yang ditampilkan oleh B selama di rumah. Kalau misalnya B
terus menerus mengatakan ingin bunuh diri, tampak gelisah dan tidak
terkendali serta tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, tolong bapak dan ibusegera
hubungi Suster H di Puskesmas Ingin Jaya, puskesmas terdekat dari rumah ibu
dan bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651) 853xxx
Selanjutnya suster H yang akan membantu memantau
perkembangan B
TERMINASI
“Bagaimanpak/bu?
Ada yang belum kelas?” Ini jadual kegiatan harian B untuk dibawa pulang. Ini
surat rujukan untuk perawat K di puskesmas Indrapuri. Jangan lupa kontrol ke
puskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tanpak. Silahkan
seloesaikan administrasinya.
|
Ringkasan tindakan keperawatan untuk pasien berisiko bunuh diri
berdasarkan perilaku bunuh diri yang ditampilkan
Tiga macam perilaku bunuh diri
|
Tindakan keperawatan untuk pasien
|
Tindakan keperawatan untuk keluarga
|
1. Isyarat
bunuh diri
|
Mendiskusikan
cara mengatasi keinginan bunuh diri
Meningkatkan
harga diri pasien
Meningkatkan
kemampuan pasien dalam menyelesaikan masalah
|
Melakukan
pendidikan kesehatan tentang cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh
diri
|
2. Ancaman
bunuh diri
3. Percobaan
bunuh diri
|
Melindungi
pasien
|
Melibatkan
keluarga untuk mengawasi pasien secara ketat
|
E. Evaluasi
1. Evaluasi kemampuan pasien dan keluarga
PENILAIAN KEMAMPUAN
PASIEN DAN KELUARGA
DENGAN MASALAH RISIKO BUNUH DIRI
Nama pasien :
.................
Nama ruangan : ...................
Nama perawat :
...................
Petunjuk pengisian:
1. Berilah tanda
(V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah ini.
2. Tuliskan
tanggal setiap dilakukan penilaian
No
|
Kemampuan
|
Tanggal
|
|||
|
|
|
|
||
A
|
Pasien
|
||||
1
|
Menyebutkan
cara mengamankan benda-benda berbahaya
|
|
|
|
|
2
|
Menyebutkan
cara mengendalikan dorongan bunuh diri
|
|
|
|
|
3
|
Menyebutkan
aspek positif diri
|
|
|
|
|
4
|
Menyebutkan
koping konstruktif untuk mengatasi masalah
|
|
|
|
|
5
|
Menyebutkan
rencana masa depan
|
|
|
|
|
6
|
Membuat rencana
masa depan
|
|
|
|
|
B
|
Keluarga
|
||||
1
|
Menyebutkan
pengertian bunuh diri dan proses terjadinya bunuh diri
|
|
|
|
|
2
|
Menyebutkan
tanda dan gejala resiko bunuh diri
|
|
|
|
|
3
|
Menyebutkan
cara merawat pasien dengan bunuh diri
|
|
|
|
|
4
|
Membuat jadual
aktivitas dan minum obat klien di rumah (discharge planning)
|
|
|
|
|
5
|
Memberikan
pujian atas kemampuan pasien
|
|
|
|
|
2. Evaluasi kemampuan perawat
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT
DALAM
MERAWAT PASIEN RISIKO BUNUH DIRI
Nama pasien : .................
Nama ruangan : ...................
Nama perawat : ...................
Petunjuk pengisian:
Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP
dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja (No 04.01.01).
Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel
pada baris nilai SP.
No
|
Kemampuan
|
Tanggal
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
||
A
|
Pasien
|
|||||||
|
SP I p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengidentifikasi benda-benda yang dapat
membahayakan pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan
pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Melakukan kontrak treatment
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh
diri
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP I p
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP II p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengidentifikasi aspek positif pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap
diri
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Mendorong pasien untuk menhargai diri sebagai
individu yang berharga
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP II p
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP III p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengidentifikasi pola koping yang biasa
diterapkan pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menilai pola koping yang biasa dilakukan
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Mendorong pasien memilih pola koping yang
konstruktif
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Menganjurkan pasien menerapkan pola koping
konstruktif dalam kegiatan harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP
III p
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP IV p |
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Membuat rencana masa depan yang realistis
bersama pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa
depan yang realistis
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam
rangka meraih masa depan yang realistis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP IVp
|
|
|
|
|
|
|
|
B
|
Keluarga
|
|||||||
|
SP I k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala risiko
bunuh diri, dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menjelaskan cara-cara merawat pasien risiko
bunuh diri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP I k
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP II k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan risiko bunuh
diri
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien risko
bunuh diri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP II k
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP III k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum
obat (discharge planning)
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan follow up pasien
setelah pulang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP III k
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Total Nilai: SP p + SP k
|
|
||||||
|
Rata-rata
|
|
F. Dokumentasi Asuhan
Keperawatan
Pendokumentasian atau pencatatan dilakukan pada
semua tahap proses perawatan.
Berikut adalah panduan pengkajian pada pasien
risiko bunuh diri
Pengkajian:
1. Keluhan utama _______________________________________________________
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ____________________________
3. Konsep diri : Harga diri
________________________________________________
(Umumnya pasien mengatakan hal-hal yang negatif tentang dirinya, yang
menunjukan
harga diri yang rendah)
4. Alam perasaan ( )
Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Gembira berlebihan
(Pasien umumnya merasakan
kesedihan dan keputuas asaan yang sangat
mendalam)
4. Interaksi selama wawancara
( )
Bermusuhan ( )
Tidak kooperatif
( )
Mudah tersinggung ( ) Kontak mata kurang (
) Defensif ( )
Curiga
(Pasien biasanya menunjukkan
kontak mata yang kurang)
5. Afek ( ) Datar ( )
Tumpul (
) Labil (
) Tidak sesuai
(Pasien biasanya menunjukkan
afek yang datar atau tumpul)
6. Mekanisme koping mal adaptif (cara penyelesaian masalah yang
tidak baik)
( ) Minum alkohol ( )
Reaksi lambat ( ) Bekerja berlebihan
( ) Menghundar (
) Mencederai diri ( ) Lainnya
(Pasien biasanya menyelesaikan masalahnya
dengan cara menghindar dan
menciderai diri)
7. Masalah psikososial & lingkungan
( ) Masalah dengan dukungan keluarga ( )
Masalah dengan perumahan
G. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi kelompok yang dapat dilakukan untuk pasien dengan bunuh diri adalah:
1. TAK stimulasi persepsi untuk harga diri rendah
a. Sesi 1: Identifikasi hal positif pada diri
b. Sesi 2: Melatih positif pada diri
2. TAK sosialisasi
TAK sosialisasi terdiri dari tujuh
sesi yaitu:
a. Sesi 1: Kemampuan memperkenalkan diri
b. Sesi 2: Kemampuan berkenalan
c. Sesi 3: Kemampuan bercakap-cakap
d. Sesi 4: Kemampuan
bercakap-cakap topik tertentu
e. Sesi 5: Kemampuan
bercakap-cakap masalah pribadi
f. Sesi 6: Kemampuan bekerjasama
g. Sesi 7: Evaluasi kemampuan
sosialisasi
Panduan secara lengkap untuk
melaksanakan TAK tersebut di atas dan format evaluasinya dapat dilihat pada
Buku Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok
H.
Pertemuan Kelompok Keluarga
Asuhan keperawatan untuk
kelompok keluarga ini dapat diberikan dengan melaksanakan pertemuan keluarga
baik dalam bentuk kelompok kecil dan kelompok besar. Lebih rinci panduan
pertemuan keluarga ini dapat dilihat di modul lain. Demikian juga dengan format
evaluasi untuk pasien dan perawat akan ditampilkan di modul khusus yang
membahas pertemuan keluarga.